مَالاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
(sesuatu yang tidak
wajib menjadi sebuah kewajiban, jika menjadi penyempurna perkara wajib). Itulah
konsep yang di rumuskan oleh para ulama'. Oleh karenanya, keterangan diatas
meliputi segala jenis ibadah termasuk membasuh anggota wudlu. Untuk
kesempurnaan pembasuhan wajah, anggota bagian manakah yang harus dibasuh?
Jawab: Sebagian kepala, leher dan bawah dagu.
Referensi:
& المجموع الجزء 1 صحـ : 416 مكتبة المطبعة المنيرية
( الْمَسْأَلَةُ
الثَّانِيَةُ ) قَالَ أَصْحَابُنَا صَاحِبُ التَّتِمَّةِ وَآخَرُوْنَ يَجِبُ عَلَى
الْمُتَوَضِّئِ غَسْلُ جُزْءٍ مِنْ رَأْسِهِ وَرَقَبَتِهِ وَمَا تَحْتَ ذَقَنِهِ
مَعَ الْوَجْهِ ِلأَنَّهُ لاَ يُمْكِنُ اسْتِيْعَابُ الْوَجْهِ إلاَّ بِذَلِكَ
كَمَا يَجِبُ إمْسَاكُ جُزْءٍ مِنْ اللَّيْلِ فِي الصِّيَامِ لِيَسْتَوْعِبَ
النَّهَارَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar