Hampir
tidak terlewatkan dalam setiap literatur klasik (kitab salaf), dimana
didalamnya mesti akan mencamtumkan ayat-ayat al-Qur’an yang dijadikan sebagai sandaran
atau dalil dalam setiap merumuskan suatu hukum. Namun kadang bagi para pembaca
kitab-kitab klasik tidak terlalu memperhatikan terkait apakah ayat yang
diselipkan dalam literatur
klasik tersebut boleh dipegang atau tidak. Bagaimana hukum menyentuh ayat tersebut bagi orang yang
berhadats?
Jawab: Menurut pendapat yang shahîh boleh.
Referensi:
& روضة الطالبين وعمدة المفتين الجزء 1 صحـ : 26 المكتبة
الشاملة
وَلاَ يَحْرُمُ مَسُّ حَدِيْثِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَمْلُهُ وَلَكِنِ اْلأَوْلَى التَّطَهُّرُ لَهُ وَأَمّاَ مَا
كُتِبَ عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ لاَ لِلدِّرَاسَةِ كَالدَّرَاهِمِ الأَحْدِيَّةِ وَالثِّيَِابِ
وَالْعِمَاَمَةِ وَالطَّعَامِ وَالحِْيْطَانِ وَكُتُبِ الْفِقْهِ وَاْلأُصُوْلِ فَلاَ
يَحْرُمُ مَسُّهُ وَلاَ حَمْلُهُ عَلَى الصَّحِيْحِ اهـ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar